"Perlakukan keseluruhan orang. Cobalah untuk mengurus masalah medis lain yang mungkin mereka miliki, "Dr. Edward (Lev) Linkner menasihati pada sebuah pertemuan yang disponsori oleh Pusat Pengobatan Integratif Scripps dan Dewan Pengobatan Intensif dari Amerika.
Kondisi medis yang harus dikesampingkan meliputi arteriosklerosis, diabetes, sindrom X (sindrom kardiometabolik), hipotiroidisme, dan hipogonadisme. Etiologi emosional seperti depresi dan kesulitan hubungan juga harus diselidiki, seperti kebiasaan stres dan gaya hidup, terutama konsumsi rokok dan alkohol.
"Bahkan bersepeda dapat memberi tekanan abnormal pada saraf pelvis dan mengakibatkan disfungsi ereksi," kata Dr. Linkner, seorang pendiri American Board of Holistic Medicine dan anggota dewan direksi saat ini. Dia dalam praktek swasta di Ann Arbor, Mich.
Jika disfungsi ereksi sekunder akibat penyakit atau kondisi yang dapat diobati, pengobatan penyakit atau kondisi itu mungkin merupakan semua yang diperlukan. Jika tidak, pertimbangkan salah satu ramuan berikut ini:
▸ Yohimbine Ramuan ini berasal dari serutan kulit pohon Afrika Barat, Pausinystalia yohimbe. "Beberapa penelitian menunjukkan hasil positif, beberapa tidak," kata Dr. Linkner. "Efek samping utamanya adalah hipertensi, kegelisahan, mual, gemetar, dan insomnia." Yohimbine dikontraindikasikan untuk digunakan oleh orang-orang dengan penyakit hati dan ginjal. Ini tersedia dalam bentuk tablet sebagai obat resep Yocon (yohimbine hydrochloride), penghambat alpha2-adrenergik yang meningkatkan aliran darah ke penis. "Ini mungkin sangat membantu untuk disfungsi ereksi yang disebabkan oleh penggunaan inhibitor reuptake serotonin selektif," Dr. Linkner mengatakan. Dia merekomendasikan dosis satu setengah sampai satu tablet 5,4 mg t.i.d.
▸ Ginkgo biloba. Sebuah penelitian di Jerman menunjukkan bahwa ramuan ini meningkatkan aliran darah ke penis dalam waktu 8 minggu setelah memulai pengobatan, dan separuh partisipan mendapatkan kembali potensi normal (J. Sex Educ, Theresia 1991; 17: 53-61). Dosis yang dianjurkan adalah 60-120 mg b.i.d.
▸ Damiana (Turnera diffusa). Meski kurang dipelajari, ramuan ini telah digunakan sebagai afrodisiak selama berabad-abad, terutama di Meksiko. Daunnya juga digunakan untuk membuat teh. Dosis yang dianjurkan adalah 300-450 mg sekali sehari.
▸ Ginseng Panax, ginseng tampaknya bekerja paling baik untuk disfungsi ereksi, namun ginseng Siberia juga bisa digunakan. Ginsenoside, saponin triterpenoid, meningkatkan oksida nitrat dan "bekerja seperti Viagra alami," Dr. Linkner mengatakan. Dosis yang dianjurkan adalah 200-1.000 mg.
▸ Muria puama. Dalam studi Eropa, ekstrak semak (Ptychopetalum olacoides) dari Amazon ini telah terbukti meningkatkan ereksi dan libido. Ini terdaftar di British Herbal Pharmacopoeia sebagai pengobatan untuk disfungsi ereksi dan disentri.
▸ Maca (Lepidum meyenii). Tanaman lobak asli asli Andes Peru ini diperkirakan dapat meningkatkan fungsi seksual dan stamina. Dosis yang dianjurkan adalah 1,5-3 g setiap hari.
Adaptogens - herbal yang bersifat restoratif atau meningkatkan performa fisik - juga mungkin memiliki peran dalam pengobatan disfungsi ereksi, kata Dr. Linkner, juga dari University of Michigan, Ann Arbor. Mereka "meningkatkan energi dan ketahanan terhadap semua jenis stres, sehingga mencegah kelelahan, meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan meningkatkan kinerja kerja." Beberapa adaptogen adalah cordyceps, ashwagandha, dan rhodiola.
Ramuan lain yang menggunakan sejarah dalam mengobati disfungsi ereksi meliputi gandum, yang meningkatkan stamina dan menurunkan iritabilitas; Rosemary, yang dapat membantu kelenjar adrenal menghasilkan lebih banyak hormon seks; Dan catuba, ramuan Brasil yang bisa meningkatkan libido.
Arginin, prekursor biologis nitrat oksida, juga digunakan sebagai pengobatan untuk disfungsi ereksi. Namun, ini bisa mengurangi tekanan darah, jadi tindakan pencegahan harus dilakukan dengan pasien dengan obat antihipertensi. Dosis arginin yang dianjurkan adalah 500-1.500 mg b.i.d., atau 1.000 mg 30 menit sebelum bercinta.
Dr. Linkner tidak memiliki konflik kepentingan untuk diungkapkan.
No comments:
Post a Comment